slot gacor

Milenial, generasi yang lahir antara awal 1980-an dan pertengahan 1990-an, mendorong lonjakan permintaan akan produk-produk berkelanjutan, menurut sebuah laporan baru oleh firma riset global Nielsen. Eits sebelum membaca lebih lanjut yuk mampir dulu ke Mantap168 tempat judi online dan slot slot online terlengkap, terseru, dan terpercaya serta dengan tingkat kemenangan yang sangat tinggi.

slot gacor

Laporan berjudul “Sustainable Shoppers Buy the Change They Wish to See in the World” menyurvei konsumen di 56 negara dan menemukan bahwa milenial adalah yang paling bersedia membayar ekstra untuk produk berkelanjutan.

Menurut laporan tersebut, 73% generasi milenial yang disurvei mengatakan mereka bersedia membayar lebih untuk produk berkelanjutan, dibandingkan dengan 66% Generasi X (lahir antara pertengahan 1960-an dan awal 1980-an) dan 51% baby boomer (lahir antara tahun pertengahan 1940-an dan pertengahan 1960-an).

Laporan tersebut juga menemukan bahwa generasi milenial lebih cenderung mempertimbangkan keberlanjutan saat membuat keputusan pembelian dibandingkan generasi lainnya. Misalnya, 81% milenial yang disurvei mengatakan bahwa mereka sangat yakin bahwa perusahaan harus membantu memperbaiki lingkungan, dibandingkan dengan 75% Generasi X dan 64% baby boomer.

Temuan ini tidak mengherankan bagi mereka yang telah mengikuti tren konsumen dalam beberapa tahun terakhir. Selama satu dekade terakhir, telah terjadi peningkatan kesadaran akan masalah lingkungan dan sosial, khususnya di kalangan konsumen muda, yang cenderung memandang keberlanjutan sebagai faktor kunci dalam keputusan pembelian mereka.

Menurut Rachel Bonsignore, konsultan keberlanjutan dan pendiri The Green Wellness Project, tren ini mencerminkan pergeseran nilai yang lebih luas di kalangan milenial dan generasi muda. “Generasi Milenial dan Gen Z lebih sadar sosial dan lingkungan daripada generasi sebelumnya,” ujarnya. “Mereka mencari produk dan merek yang sesuai dengan nilai mereka dan bersedia membayar mahal untuk mereka.”

Pergeseran nilai ini juga tercermin dari jenis produk yang dibeli oleh kaum milenial. Menurut laporan Nielsen, kaum milenial sangat tertarik dengan produk yang organik, alami, dan bersumber secara lokal. Mereka juga cenderung membeli produk yang bebas dari bahan buatan, GMO, dan zat berbahaya lainnya.

Selain mendorong permintaan akan produk yang berkelanjutan, generasi milenial juga mendorong perusahaan untuk lebih transparan tentang dampak lingkungan dan sosialnya. Menurut sebuah survei oleh perusahaan konsultan Deloitte, 42% dari generasi milenial mengatakan bahwa mereka akan lebih loyal kepada perusahaan yang transparan tentang praktik keberlanjutannya, dan 37% mengatakan bahwa mereka bersedia membayar lebih untuk produk dari perusahaan tersebut.

Tren ini juga tercermin dalam munculnya skema sertifikasi pihak ketiga, seperti Fairtrade, Rainforest Alliance, dan B Corp, yang memberikan informasi kepada konsumen tentang kredensial keberlanjutan perusahaan. Menurut laporan Nielsen, produk dengan sertifikasi keberlanjutan tumbuh 5,6% lebih cepat dibandingkan produk tanpa sertifikasi tersebut antara tahun 2014 dan 2018.

Lonjakan permintaan produk berkelanjutan juga tercermin dari semakin banyaknya startup dan usaha kecil yang berfokus pada keberlanjutan. Menurut laporan Business Insider, saat ini terdapat lebih dari 400 startup di seluruh dunia yang berfokus pada keberlanjutan, mulai dari perusahaan yang mengembangkan teknologi baru untuk mengurangi limbah dan emisi hingga perusahaan yang memproduksi produk fashion dan kecantikan yang berkelanjutan.

Tren ini juga tercermin dari semakin banyaknya perusahaan mapan yang berinvestasi dalam keberlanjutan. Misalnya, pada tahun 2019, Walmart, peritel terbesar di dunia, mengumumkan serangkaian sasaran keberlanjutan baru, termasuk komitmen untuk didukung oleh 50% energi terbarukan pada tahun 2025. Demikian pula, pada tahun 2020, Unilever, raksasa barang konsumen, mengumumkan rencana untuk mencapai emisi net-zero dari produknya pada tahun 2039.

Sementara lonjakan permintaan untuk produk berkelanjutan merupakan perkembangan positif, ada juga kekhawatiran bahwa hal itu dapat mengarah pada “greenwashing” – istilah yang digunakan untuk menggambarkan perusahaan yang membuat klaim palsu atau berlebihan tentang kredensial lingkungan mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *