
Dalam Semesta Marvel, keterikatan antartokoh yang satu sama watak yang lain telah jadi sebuah ramuan tertentu yang tentu saja disikapi positif. Pahlawan super, jenis Iron Man, Hulk, Thor, Captain America, Black Widow, Hawkeye, Spider-Man, dan Black Panther, mempunyai narasi yang sama-sama terkait untuk maksud yang serupa, yaitu membuat perlindungan dunia dari tangan antagonis.
Nah, alur cerita yang sama dipakai Crystal Dynamics dalam meramu dan meningkatkan games dengan judul Marvel’s Avengers. Tidak bermain-main, Square Enix jadi perusahaan yang melaunching secara langsung games menarik itu pada 4 September 2020 untuk PC, PS4, dan Xbox One. Hasilnya bagaimana? Lumayan, walau ada beberapa kritikan di mana saja.
Sebelum kita lanjut artikel nya aku mau kasih tau kalian kalo ada situs game yang menarik, nama nya okeplay777 ,situs ini menyediakan berbagai game seru dan menyenangkan yang bisa kalian mainkan, situs ini juga sangat menguntungkan kalian, karna dengan bermain game disitus ini kalian bisa mendapatkan uang dan penghasilan, kalian penasaran ga sih? Yuk gabung sekarang juga rasakan keseruan dan keuntungan nya.
Kritikan tidak lalu membuat pengembang jadi kurang percaya diri dalam meningkatkan games pengembangannya. Bisa dibuktikan, pada 17 Agustus 2021 lalu, Square Enix kembali melaunching pengembangan dengan judul Marvel’s Avengers: War for Wakanda yang pasti fokus pada figur Black Panther dalam selamatkan dunia Wakanda.
Hasilnya bagaimana? Kita ikutinya saja ulasan komplet di bawah ini. Yok, dibaca!
Spoiler alert!
Well, bila sudah baca komik dan melihat filmnya, kamu akan temukan alur cerita linear yang sama pada games ini kali. Black Panther akan bekerja untuk selamatkan Wakanda dari lawan bebuyutan namanya Ulysses Claw atau Klaw yang hendak merampas vibranium untuk kuasai dunia. Crossbone ada sebagai salah satunya penjahat dalam pengembangan ini kali.
Perbedaannya dengan Semesta Marvel di komik dan film ada di kemampuan watak yang ditampilkan oleh Klaw. Yap, Klaw versus games terlihat semakin kuat, gesit, curang, dan mahir dibanding versus Klaw pada filmnya. Tidak itu saja, macam pasukan lawan kelihatan benar-benar bermacam bila dibanding secara langsung dengan Marvel’s Avengers awalnya.
Seperti jalankan penjelajahan T’challa pada film, kita akan rasakan bagaimana games ini dibikin. Untuk kamu yang telah pakem dan fanatik dengan Black Panther versus MCU, kemungkinan games ini akan menjadi koleksi yang memiliki sifat wajib. Tetapi, jika kamu type gamer yang baru masuk ke dunia Marvel di zaman konsol next gen terkini, cerita Black Panther ini kemungkinan cuma bisa menjadi pendamping.
Pada umumnya, memanglah tidak ada komponen baru untuk membikin alur cerita jadi lebih dalam kembali. Jalur lumayan gampang diterka–karena penulis juga melihat versus filmnya. Lantas, kehadiran pasukan punya Klaw dirasakan tidak rata. Di satu segi, kualitas mereka seperti noob yang gampang dihajar. Di lain sisi, mereka dapat seperti pemain pro dengan health bar yang tebal.
2. Visi repetitif yang dapat membuat jemu
Untuk masalah gameplay, bermacam games Marvel umumnya akan sangat terasa menarik dan gampang untuk dimainkan tanpa penyesuaian terlampau dalam, begitu halnya pengembangan yang ini. Proses pergerakan setiap personalitasnya dirasakan cukup menggembirakan. Jika bisa disebut, gameplay kemungkinan menjadi salah satunya kelebihan bila dibanding plot atau alur ceritanya.
Kamu akan gerakkan Black Panther yang gesit, kuat, dan tentu saja sarat dengan episode akrobatik. Ini sudah dikenali dalam beberapa games Marvel yang lain. Tetapi, khusus untuk Black Panther, pergerakan dalam serang akan kamu rasa seperti beberapa gerakan hack and slash dengan gabungan pukulan dan sepakan mematikan. Belum juga jika menyaksikan pahlawan Wakanda itu lakukan gabungan capoeira, ditanggung semakin kece dan asyik.
Selainnya serang, si protagonis bisa juga melakukan tindakan dalam bertahan. Yap, lewat armor kepunyaannya, Black Panther dapat membuat energi untuk jadi gelombang kejut. Masalah visi, Marvel’s Avengers: War for Wakanda berkesan biasa-biasa saja. Ada visi khusus dan pasti visi sambilan yang dapat digerakkan untuk memperoleh hadiah.
Yang pantas dikenang ialah durasi waktu permainan. Bila mainkan di bawah 4 jam, kemungkinan tidak jadi permasalahan. Tetapi, di atas itu, kamu akan jemu dan benar-benar jemu untuk memainkan. Apa lagi, ada banyak visi berhadiah yang mengharuskan pemain untuk lakukan grinding yang garing dan menjemukan. Bahkan juga, umumnya tugasnya benar-benar repetitif dan berkesan itu melulu.
3. Grafis keren walau bukan yang terbaik
Untung developer dapat membuat pengembangan ini kali dengan grafis bagus. Minimal, grafis bagus akan kurangi rasa jemu ketika grinding dan lakukan visi yang itu melulu. Dunia Wakanda dilukiskan benar-benar detil, cantik, hidup, dan pasti imbang di antara kekinian dan tradisionil.
Walau bukan terhitung kelas mempesona, grafis pada games ini kali lebih baik daripada pengembangan-ekspansi awalnya. Oh, ya, khusus untuk senjata dan armor dari si protagonis, Crystal Dynamics sebagai pengembang ternyata dapat membuat semua lebih nikmat untuk dilihat. Macam lawan juga bermacam dan dapat diperlihatkan cukup detil.
Grafis pada War for Wakanda ini memanglah tidak bisa disebutkan jadi grafis terbaik untuk games sama kelas PS5 dan PC modern. Bila dibanding banyak games bergrafis mempesona yang lain, pengembangan ini kali memang kelihatan masih ketinggal. Tetapi, pada umumnya, Square Enix dan Crystal Dyamics bisa berbangga karena penampilan grafis punya mereka telah dikelompokkan bagus.
4. Audio lumayan bagus, tapi kurang dari sisi kreasi
Walau ada kenaikan, audio, musik, dan suara watak dalam games pengembangan ini kali masih dirasakan kurang inovatif. Bukanlah buruk, tetapi tetap ada yang kurang, bahkan juga di beberapa momen tertentu akan berasa mengusik (annoying). Dengar kualitas audio pada Marvel’s Avengers: War for Wakanda, akan lebih bagus kembali bila kamu menggunakan earphone.
Oh, ya, berharap menjaga harapanmu bila ingin mainkan games yang berwarna-warna ini. Masalahnya dampak audio yang dipakai sudah pasti berlainan dengan audio dalam beberapa film Marvel umumnya. Bila dapat diambil penilaian, kualitas audio dalam games ini kali tidak jelek dan tidak demikian bagus alias biasa saja.
5. Wajib dikoleksi oleh fans Black Panther
Keseluruhannya, produser dan sutradara telah dipandang mampu hidupkan Black Panther ke sebuah games khusus berbentuk pengembangan. Kelihatan jika mereka bermain aman dengan meng ikuti jalan cerita yang serupa sama seperti dalam film dan komiknya. Walau terkadang dirasakan menjemukan, Marvel’s Avengers ini kali dapat menanganinya dengan kenaikan grafis dan gameplay yang menyenangkan.
Bila kamu fans Semesta Marvel, khususnya watak Black Panther, games ini dapat menjadi satu diantara koleksi bernilai. Kebalikannya, bila tidak demikian sukai dengan dunia Marvel dan sekedar ingin ketahui, pengembangan ini kali kemungkinan tidak demikian memikat buat kamu ikutinya.
Misi-misi yang dirasa repetitif dan meletihkan kemungkinan menjadi satu diantara minus paling besar dalam games ini. Tidak dipungkuri, memanglah tidak gampang membuat games dengan keterkaitan visi sambilan yang sarat dengan grinding. Salah-salah, gamer cuma memainkan tidak sampai 3 jam. Well, untuk penulis, score untuk Marvel’s Avengers: War for Wakanda ialah 3/5.
Okeplay777 adalah agen slot online terbesar dan terpercaya seindonesia, tersedia berbagai game yang pastinya seru untuk dimainkan juga terdapat bonus bonus menarik yang bisa kalian dapatkan setiap harinya, gabung sekarang juga, dan nikmati keuntungan serta bonusnya.